Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam.
Kita berkesimpulan bahwa dalam berkomunikasi kita pun merasa tertarik pada pakaian. Gaya berpakaian (berarti kita juga bisa berbicara tentang mode) menentukan keberadaan dan pernyataan diri seseorang.
2. Sentuhan
Disentuh dan menyentuh juga merupakan sarana komunikasi, apakah anda melakukan sentuhan secara sadar atau tidak sadar, tindakan menyentuh merupakan refleksi dari apa yang anda sedang rasakan dan alami. Dengan demikian, arti suatau sentuhan dan alasan anda menyentuh orang lain, memberikan pengetahuan mengenai komunikasi yang kita lakukan.
Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, positif ataupun negatif.
3. Gerakan tubuh
Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan. Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh.
Kontak mata sangat menentukan kebutuhan psikologis dan membantu kita memantau efek komunikasi antarpribadi. Melalui kontak mata, kita dapat menceritakan kepada orang lain suatu pesan sehingga orang akan memperhatikan kata demi kata melalui tatapan. Misalnya pandangan yang sayu, cemas, takut, terharu, dapat mewarnai latar belakang psikologis kita. Jumlah dan cara-cara penataan mata berbeda dari seseorang dengan orang yang lainnya, dari budaya yang satu ke budaya yang lain.
Kontak mata sebagai symbol komunikasi nonverbal mempengaruhi perilaku, kepercayaan dalam berkomunikasi. Ekspresi wajah meliputi pengaruh raut wajah yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara emosional atau bereaksi terhadap suatu pesan. Wajah setiap orang selalu menyatakan hati dan perasaannya. Wajah ibarat cermin dari pemikiran dan perasaan. Melalui wajah orang juga bisa membaca makna suatu perasaan.
4. Proxemik
Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal :
• Jarak intim
Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan.
• Jarak personal
Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki.
• Jarak sosial
Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki.
• Jarak publik
Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga.
5. Vokalik/parabahasa
Vokalik adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.
Ada tiga klasifikasi dalam vokalik, yaitu:
• Kualitas vocal (volume, nada suara, tempo, gema)
• Karakteristik vocal (tertawa, menangis, merintih, merengek, menguap)
• Pembeda vocal (uh, oh, hmm, mmmh, e, o).
6. Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna.
7. Sikap Diam
Peribahasa Afrika mengatakan “dalam diam kita dapat berkata-kata”. Sikap diam dapat mengirimkan petunjuk nonverbal mengenai situasi komunikasi dimana kita berpartisipasi.
Diam sama kuatnya dengan pesan-pesan verbal yang diucapkan dalam kata-kata. Dengan berdiam diri, berarti kita telah berkomunikasi secara nonverbal. Meskipun anda berdiam diri, namun pernyataan wajah anda pun bisa menunjukkan komunikasi antarpribadi dan memberikan pesan dengan makna tertentu terhadap orang lain. Ada banyak pendapat yang mengatakann bahwa: Diam itu emas. Satu gambar sama nilainya dengan 1000 kata.